Dengan gelar juara LPI
Tingkat SMP se Kabupaten Bima tahun 2012, Tim Sepakbola SMP Negeri 1 Bolo
berangkat menuju Kota Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat pada tanggal 15
September 2012. Perjalanan panjang menuju Ibukota Kabupaten Sumbawa Barat
tersebut begitu melelahkan seluruh anggota Tim Sepakbola SMP Negeri 1 Bolo. Dengan
tekad dan semangat juang yang tinggi, seluruh anggota kontingen menjalani hari
pertama berada di kota tersebut pada tanggal 16 September 2012 dengan
kegiatan-kegiatan ringan sambil melakukan persiapan untuk pertandingan perdana
esok harinya.
Keesokan harinya, tanggal
17 September 2012, Tim SMP Negeri 1 Bolo mendapat drawing yang kurang menguntungkan, karena pada hari itu mereka
harus berlaga dua kali, yaitu pada pagi hari mulai jam 11.00 menghadapi Tim
dari Lombok tengah, kemudian pada sore harinya, mulai pukul 04.00 sore harus
menghadapi Tim dari Kota Bima. Dari drawing
yang cukup berat tersebut, Tim SMP Negeri 1 Bolo hanya mampu meraih runner up grup di bawah kota Bima. Hasil
tersebut di raih dari kemenangan 5 – 0 atas Tim Lombok Tengah dan kalah 0 – 1 dari
Tim Kota Bima.
Dengan posisi sebagai runner up grup, Seluruh Pemain dan Ofisial
SMP Negeri 1 Bolo tetap menunjukan tekad dan semangat juang yang tinggi untuk
menjadi juara. Hal ini terbukti dengan berhasil menekuk Tim Kota Mataram dengan
skor yang sangat menjanjikkan 3 – 0 pada pertandingan perempat final yang
dilaksanakan keesokan hari, yaitu tanggal 18 September 2012.
Hasil yang sangat
menjanjikkan pada tanggal 18 September 2012 di babak perempat final tersebut
memberikan tambahan semangat dan motivasi bagi Tim SMP Negeri 1 Bolo. Tanggal 19
September 2012, Tim SMP Negeri 1 Bolo harus meladeni pertarungan Tuan Rumah. Semangat
juang yang tinggi dari seluruh pemain SMP Negeri 1 Bolo mampu meredam ambisi
dan gemuruh dukungan dari seluruh pendukung Tuan Rumah yang memadati Stadion Gibraltar.
Tim tuan rumah dibuat tak berkutik dengan skor 3 – 0. Pertandingan yang
berlangsung mulai pukul 07.30 pagi tersebut berlangsung dalam suasana yang
belum terlalu panas. Hal itu membuat pemain-pemain SMP Negeri 1 Bolo mampu
mendikte Tim Tuan Rumah, Tim kesayangan kita mampu membekuk Tim Tuan Rumah
dengan 3 gol tanpa balas pada Babak Pertama. Pada babak kedua, Tim Tuan Rumah
berusaha bangkit dan mengurung pertahanan Tim Kita. Namun hingga akhir
pertandingan, Tim SMP Negeri 1 Bolo berhasil mempertahankan skor 3 – 0 tersebut
untuk menuju Grand Final menghadapi pemenang antara Tim Kota Bima dan Tim
Sumbawa yang akan bertanding setelah pertandingan tersebut.
Gagal
Revans dengan Tim Kota Bima
Pengalaman kalah dari Tim
Kota Bima di hari pertama kejuaraan membuat Tim Kita begitu berharap untuk
dapat melakukan revans di Babak Final. Pertandingan semifinal kedua antara Tim
Kota Bima dan Tim Sumbawa yang diselenggarakan setelah Tim Kita berhasil
memastikan diri lolos ke final menjadi perhatian penting bagi seluruh anggota
Tim SMP Negeri 1 Bolo. Seluruh anggota Tim tidak ada satu yang beranjak dari
tribun penonton, mereka menanti hasil pertandingan semi final kedua tersebut
untuk memastikan lawan yang akan dihadapi di final keesokan harinya.
Dalam pertandingan yang
sangat mengangkan tersebut, Tim Sumbawa berhasil mempecundagi Tim Kota Bima
dengan skor tipis 1 – 0. Kekalahan kota Bima tersebut membuat partai revans
dengan Tim Kota Bima menjadi gagal. Namun kegigihan Tim Sumbawa menjadi
perhatian sangat serrius dari Tim SMP Negeri 1 Bolo yang berada di bawah
komando sang manager Nurdin, S.Pd., M.Pd.
Final
yang Menegangkan
Partai final berlangsung
di Lapangan Stadion Gibraltar Universitas Cordova mempertemukan Tim SMP Negeri
1 Bolo dari Kabupaten Bima dengan Tim SMP Negeri 1 Badas dari Kabupaten
Sumbawa. Pertandingan berlangsung mulai pukul 02.30 sore. Pukul 02.00 sore
kedua tim telah berada di stadion. Tim Kita di dukung oleh beberapa orang guru dan
wali murid di bawah komando Kepala Sekolah, Drs. A. Salam Gani, M.Pd.,
sementara Tim Sumbawa di dukung oleh sejumlah suporternya yang cukup banyak
memadati stadion Gibraltar.
Pertandingan berlangsung
sangat menegangkan. Pada babak pertama tidak ada satu gol pun yang tercipta,
namun jual beli serangan yang dilakukan oleh kedua tim membuat suporter kedua
tim terlihat sangat tegang. Gemuruh dan teriakan dari suporter kedua tim acap
kali terdengar silih berganti seiring silih bergantinya serangan dari kedua
tim. Pada awal babak pertama, sebuah tendangan keras dari Hidayat yang
dilakukan hampir membuat tim kita unggul lebih dahulu. Tendangan keras pemain
bernomor punggung 8 tersebut membentur tiang kiri gawang, bola pantulnya mengenai
penjaga gawang, namun sayangnya bola pantul dari penjaga gawang mengarah ke
luar lapangan yang hanya mengakibatkan tendangan pojok untuk tim kita. Hela napaspun
mengemuruh mengetarkan stadion Gibraltar.
Pada pertengahan babak pertama,
sebuah tendangan keras dari pemain sumbawa membuat degup jantung suporter kita
berdegup kencang. Tendangan keras tersebut tepat mengarah ke mulut gawang yang
di jaga Yanto, namun dengan sigap, Yanto berhasil memblok tendangan tersebut. Bola
pantul dari Yanto tersebut mengarah ke lapangan yang ditempati seorang pemain
sumbawa, degup jantung para suporter kita kian tak terkendali. Namun acungan
jempol patut di berikan kepada Sang Penjaga Gawang, karena bola tersebut
berhasil dikejar kembali dan dengan gaya supermennya, dia melompat dan menerkam
kembali bola tersebut sebelum sempat ditendang pemain Sumbawa.
Babak kedua masih
berlangsung sangat alot. Sebuah tendangan penjuru diperoleh Tim Kita pada
pertengahan babak kedua. Tendangan tersebut di ambil oleh pemain bernomor
punggung 9. Tendangan lambung ke jantung pertahanan Tim Sumbawa tersebut
berhasil disambar oleh Kapten Tim Kita, Haris. Tandukan keras sang kapten
mengarah ke mulut gawang Tim Sumbawa, bola yang sangat keras tersebut gagal di
hadang oleh penjaga gawang sumbawa. Gemuruh suporter kitapun langsung meledak,
1 – 0 untuk keunggulan Tim Kita.
Pertandingan berlangsung
semakin panas, Tim Sumbawa berusaha untuk membalas gol tersebut, suporternya
pun tak henti- hentinya memberikan dukungan. Hingga waktu normal berakhir tim kita
masih tetap unggul 1 – 0, wasit kedua memberikan tanda waktu tambahan 1 menit. Waktu
tambahan yang Cuma semenit itu seolah berlangsung setahun, penantian akan
saatnya pluit panjang ternyata sangat menguras energi suporter kita, hingga
akhirnya pluit panjang itu benar-benar berbunyi dengan keunggulan tetap 1 – 0 untuk
Tim Kita. Sorak gemuruh pun tak tertahankan lagi, sejumlah suporter berlari
masuk ke lapangan sambil berteriak melepaskan ketegangan yang dialaminya selama
pertandingan berlangsung.
TIM KITA MENJADI JUARA .....
0 komentar:
Posting Komentar