Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan ditunjuk sebagai koordinator pengembangan mobil
listrik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Untuk melaksanakan tanggung
jawab tersebut, sebagai langkah awal Kemdikbud memetakan potensi-potensi yang
ada di perguruan tinggi negeri dan swasta, serta BUMN.
"Pertama kita
akan memetakan potensi yang ada dulu, sebelum melakukan pengintegrasian, baik
fasilitas maupun pasukannya," demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Mohammad Nuh, saat berkunjung ke PTDI di Bandung, Jawa Barat, Sabtu
(27/07).
Setelah
diintegrasikan, kata Menteri Nuh, Kemdikbud akan mensinergikan semua proses dan
sumber daya dalam pengembangan mobil listrik ini. Jika telah terjadi sinergi,
maka akan dibuat perencanaan akan seperti apa mobil listrik ini ke depannya.
"Perencanaannya termasuk dari sisi regulasi hingga orang yang
mengembangkan mobil listrik itu," katanya.
Peta perjalanan
pengembangan mobil listrik ini dimulai sejak adanya gejolak krisis bahan bakar
yang terjadi beberapa bulan lalu. Presiden memanggil empat rektor perguruan
tinggi, yaitu UI, UGM, ITS, dan ITB, untuk mengembangangkan mobil listrik.
Kemdikbud sebagai koordinator yang ditunjuk diberi waktu tiga bulan untuk
memetakan potensi yang ada.
Setelah tiga bulan,
dalam pertemuan di Yogyakarta beberapa waktu lalu, tim mobil listrik
mempresentasikan hasil pemetaan kepada Presiden. Dari hasil tersebut, tim
diberi waktu tiga bulan lagi untuk menunjukkan hasil akhir pemetaan.
Direncanakan desain mobil listrik ini akan dipresentasikan kepada presiden pada
30 Agustus 2012.
Kemdikbud telah
melakukan pertemuan pada hari Senin (23/07) bersama menteri koordinator
perekonomian dan kementerian lain yg terkait, untuk membahas pengembangan mobil
listrik ini. Dalam pertemuan tersebut telah disepakati akan dibentuk
pusat pengembangan teknologi dan industri otomotif. "Dengan adanya
kesepakatan tersebut, Kemdikbud diminta untuk menyiapkan segala
sesuatunya," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar