Peran ayah sangat
penting dalam mengembangkan kegigihan dan ketekunan dalam diri anak. Karakter
tersebut menjadi landasan bagi anak dalam menghadapi tekanan kehidupan dan
berhasil dalam hidupnya.
Studi baru oleh para
peneliti dari School of Family Life di Brigham Young University menunjukkan,
ayah mempu nyai posisi yang unik dalam me nolong anak mereka me ngembangkan
karakter gigih dan tekun. Riset para peneli ti BYU itu diterbitkan dalam jurnal Early
Adolescence, 15 Juni 2012.
Profesor Laura
Padilla-Walker dan Randal Day mencapai kesimpulan itu setelah mengikuti
perkembangan 325 keluarga sela ma beberapa tahun. Seiring berjalann ya waktu,
sifat gigih diperoleh anak dari para ayah. Sikap ini berdampak postif yakni lebih
tinggi nya keterlibatan anak di sekolah dan tingkat kenakalan lebih rendah.
"Dalam
penelitian , kami bertanya apakah anak mampu bertekun pada sebuah tugas,
menyelesaikan sebuah proyek, serta membuat tujuan dan menyelesaikannya.
Kemampuan anak untuk bertekun dan gigih menjadi landasan penting bagi anak
untuk berkembang, maju, dan mampu menghadapi stres serta tekanan
kehidupan," ujar Day seperti dikutip ScienceDaily. Dalam studi itu juga
disimpulkan sifat gigih dan tekun dapat diajarkan. Kuncinya ialah peran ayah
dalam mempraktikkan apa yang disebut pengasuhan tegas dan berwibawa , tetapi
model pengasuhan itu jangan disamakan dengan pengasuhan yang otoriter. Sama
sekali berbeda.
Beberapa hal dalam
pengasuhan tegas berwibawa itu antara lain anak mendapatkan kehagatan dan kasih
sayang dari ayah, penekanan terhadap akuntabilitas dan alasan dari setiap
aturan yang dibuat orangtua, serta anak diberikan otonomi yang wajar.
Sekitar 52 persen
ayah dalam studi itu yang melaksanakan model pengasuhan itu, anak-anaknya dapat
mengembangkan kegigihan dan ketekunan.Studi ini meneli ti anak-anak umur 11-14
tahun. Kedua peneliti itu menyarankan, Para ayah harus terus berusaha lebih
terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka dan melakukan interaksi yang
berkualitas , walaupun secara kuantitas terbatas, ujar Padilla-Walker.
Sumber: ScienceDaily
0 komentar:
Posting Komentar